Akhirnya bisa menikmati tenangnya
tidur, walaupun masih terbayang-bayang kalau esok hari masih banyak yang harus
dikerjakan.
Hallo blogger yang sudah 3 bulan tak meposting sesuatu, selamat malam juga dari Jatinangor, selamat malam
rumah yang sudah kurang lebih 2 bulan tak ku singgahi, dan sekarang bisa
menikmati dinginnya malam di balik selimbut dengan santai. Malam ini, Rabu
tanggal 26 Juni 2015, waktu menunjukkan pukul 22:28 WIB dan malam ini pun aku
ingin sekali membagi kisah luar biasa ini yang mungkin untuk kebanyakan orang
hal ini yah hal biasa saja, tapi ini merupakan batu loncatan ku dan pelajaran
hidup yang paling berarti.
Bulan April lalu, waktu itu aku
beserta satu orang sahabatku Dian sedang asyik menikmati secangkir teh hangat
dan makan siang di salah satu cafe dekat dengan kampus. Disitu aku sebari
menemani dia untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya. Aku mendapatkan kabar
dari timeline line bahwa tim delegasi Abdul Kahhar Mudzakir VI butuh beberapa
personil tambahan lagi sehingga membuka seleksi gelombang sekian hehehe, well
apa salahnya mencoba ya ga? :) sebelum
itu, aku sudah mematangkan niat ku untuk ikut tim ini. Dari awal strudy group
malah, tapi badan tak bersahabat, tak berkompromi, aku terserang gejala typhus.
Waktu itu aku cuman bisa menangisi kelemahanku. Padahal sudah berbulan-bulan lamanya
aku mematangkan niat untuk ikut perlombaan moot court ini. Dian, sahabat ku ini
memberikan stimulus yang tak ternilai harganya, dia meyakinkan aku untuk
mencoba sekali lagi "ini kesempatan terakhir mu sry, ambil atau kamu bakal
nyesel" kira-kira seperti itu.
Lalu, setelah mendaftarkan diri, aku
pun dipanggil untuk tes dan wawancara. Sebelum tes, aku, Dian, dan Teh Enbe
pergi ke cafe Hashtag, tepatnya di sebelah Rumah Mode. Nemenin mereka hitung
pengeluaran event apa gitu karena mereka panitia. Kebetulan Teh Enbe ini Hakim
di salah satu kejuaraan MCC sebelumnya, jadi sebari hitung uang dan seruput
mocachino supaya aku ga ngantuk, aku minta ajarin Teh Enbe buat latihan baca
jadi hakim yang bener. Setelah beres semua, kami bergegas cus ke kampus dan
mereka ikut menemani dan ikut menyeleksi juga <3. Tes itu adalah tes peran, pada
saat itu aku berkeinginan untuk menjadi salah satu majelis hakim di meja hakim
nantinya, tapi tes peran yang aku jalani mewajibkan aku untuk membaca 3 skrip
peran (hakim, penasehat hukum, dan penuntut umum) dan setelah itu masuk ke sesi
wawancara untuk mempersiapkan diri menyesuaikan kegiatan temen-temen di tim
yang sudah terlebih dahulu berjalan. NAH, pas tes aku kaget bin bahagia banget.
alasannya adalah, temen satu kelas aku pun ikut tes peran ini. Namanya Andi,
senengnya bukan main karena cuman dia yang aku kenal diantara anggota tim dan
temen-temen yang ikut tes peran hehehe. And we give our best, kata ketua
delegasi “tunggu pengumuman aja ya, nanti aku kabari”.
Jeng jeng jeng.. menunggu menunggu
dan menunggu, Asry dan Andi diterima sebagai Tim AKM VI (selamat menempuh
perjuangan yang baru!)
Akhirnya untuk pertama kalinya aku
out of box, keluar dari zona nyaman ku. Pertama kali jadi anak kos, berhari-hari
aku muter cari kamar kos bareng Dian (thanks so much bebi <3) dan itu
susahnyaaaa bukan main.. ada yang nolak cuman 2 bulan lah, mesti bayar setahun
lah, ada yang bisa tapi kamarnya full lah. Ah bete. Mungkin ini jalan dari
Allah, waktu itu aku Bernardi dan Lina otw jalan-jalan ke mall Paris Van Java
abis beres kuliah, alasannya sih sebelum aku ikut latihan diajak main dulu
(padahal sih engga) hahaha. Nah pas anter pulang Lina ke kosannya, yah aku
jatuh hati sama kosan dia. Aku obrol-obrol ama dia, “disini sekamar bisa
berdua.” Oh men, I need this! Tapi udah keburu janjian sama tante kosan Dian L setelah 2
hari, ternyata kosan tante yang sudah ku buat janji ini ga bisa, tantenya minta
maaf banget dan aku kebingungan mesti nyari dimana. Secara aku ga hapal mana
yang kosan mana yang engga huft. Kepikiran lah coba kosan di Lina, karena di
kosan dia ada kamar kosong. Eh pas cek kesana, kamarnya baru ready bulan depan.
Padahal aku butuhnya besok banget.. aku kepikiran buat sekamar sama Lina sebari
nunggu kamar kosong, Lina pun mau. Ah u such an angle Lin, makasih banyak
luvvvv :’)
(sebelum mulai latihan, dikirimin foto ini, makasi beb :'*)
#First Day: Selamat datang Asry!
Hallo salam kenal semua
Hari pertama perkenalan diri, aku
deg-degan kenalan karena aku ikutan tim ini bener-bener pertengahan banget. Walaupun
masih dalam tahap pemberkasan 65%, tapi aku merasa takut tim ini pada ga
welcome karena ada orang baru. Ternyata oh ternyata positive vibe pun akhirnya
terasa, mereka ternyata welcome bangeeetttttttt. Yah lucu aja sih, awkward tapi
so far mereka asyik dan seru. Semua pada manggil aku kakak gitu (mungkin dengan
tampangku yang terlalu serius dan jutek) hahaha dan akhirnya bisa akrab juga
deh.
Btw, aku bakal kenalin temen-temen
di tim AKM VI waktu pengelompokan pemberkasan:
HEAD DELEGATE: Jon Purba a.k.a Papi
Joni
(tuh yang lagi d tengah di apit cewe-cewe)
1. TIM BERKAS HAKIM (Tori as a Chief,
Joko, dan Agam)
2. TIM BERKAS PENUNTUT UMUM (Wahid
as a Chief, Patia, Odi, dan Andi)
3. TIM BERKAS PENASEHAT HUKUM (Oki
as a Chief, Ulfah, Adam, dan Atin)
4. TIM BERKAS PENYIDIK (Ucil as a
Chief, Bela, dan Aku)
5. TIM PANGGILAN/FORMER (Lukmadan
Wildan) Maaf ga ada foto berduanya hehehe
Aku ikut gabung sama tim pemberkasan
penyidik dibagian surat menyurat, kurang lebih aku bantu-bantu surat yang sudah
di draft sama Bella. Singkat cerita, kalau boleh jujur aku pusing 7 keliling
bukan main, soalnya aku harus ngejar pengetahuan beberapa ilmu hukum dan harus
tau pengembangan kasusnya seperti apa, dari apa saja yang di bahas, apa saja
yang menjadi pokok perkara untuk di analisis yuridis. Selain itu juga, aku
bener-bener dari nol dan ga punya ilmu moot court sama sekali. Bukan jebolan
anak WD/Welcoming Day (pelatihan moot court untuk mahasiswa baru) atau former
yang pernah punya pengalaman mooting (aku mah anak PLEADS, mestinya ikut lomba
contract drafting atau debat gitu ya.. yu mari~~). Anw, walaupun banyak yang
harus di kejar dan dipelajari, I enjoy every single moment. Balik lagi ke pembahasan
pemberkasan, aku sebari belajar ya sempet bikin surat sendiri juga. sebari
tanya-tanya senior yang pernah punya pengalaman dan nanya-nanya rekan satu tim
ku. Setiap hari ku lalui bersama Bella partner in crime ku hahaha, dari pulang
bareng tiap jam 4 atau 5 subuh (itu pun kalau pulang), yang lain tidur kita
berdua begadang bareng 3 hari 3 malem buat selesain surat-surat yang ada, wajah
kucel dan dekil menghadap layar laptop melulu (gila sampe berminyak tak terurus
dan di komen banyak orang hahaha), gak mandi seharian dan hanya mengandalkan
parfum saja (sumpah demi apapun), ga makan-makanan berat cuman cemal-cemil
cantik berdua demi memaksimalkan waktu (kadang nitip yang lain, nitip aja pun
tak sempat), ngopi berdua, ngabisin kertas habis berapa rim karena kesalahan
kita berdua (kertas dosanya aja sudah nyampe 2 rim kali ada), ketawa berdua,
capek berdua, daaaan itu semua dilakukan berdua sama si princess Bella. Kenapa
dia dipanggil princess? Begini kronologinya: Waktu pertama kali aku masuk, aku
pun bingung kenapa dia dipanggil princess, waktu aku tanya yang lain ternyata
dia yang paling lelet pergerakannya. Dari siap-siap pulang, pindah ruangan, dan
mengambil segala macam barang. Iya aku sampai marahin dia karena leletnya itu
bagai princess di cerita dongeng wkwk, “Iya kak Asry maaf, Iya kak Asry jangan
galak-galak”, maafin aku ya adek ku tersayang :* tapi akhirnya dia ga yang
paling terakhir, karena anak penyidik harus siap siaga (weits lebay amat).
Terus, tak lupa sama bapak chief penyidik ku Robby a.k.a Ucil, dia pun punya
panggilan sayang dari Andi, yaitu “Obby” yah cuman Andi yang panggil itu dan
terdengar agak aneh dan menjurus ke... yasudahlah hahaha. Dia chief yang paling
galak ke Bella, tiap hari ga ada tuh dia diem, ngomel aja kerjaannya. Sampe
tetangga sebelah (kelompok pemberkasan lain maksudnya) pada protes ke aku,
berisik ganggu gituh. Tapi I’m a proud sistah, Bella tak gentar menghadapi
kerasnya si Ucil hahaha. Pernah nih satu hari, aku minta tolong sama pacar aku,
minta tolong buatin logo. Mungkin hari itu doi lagi ga enak hati karena udah
dicuekin berapa hari (sorry yah my love), terbitlah percecokan kami via line.
Dan pada saat hati ku rentan, si Ucil marah-marah geje ke aku dan Bella. Sontak
aku baper tingkat maksimal dan aku nangis, aku lari turun ke bawah. Nenangin
hati ini, terus aku naik ke atas minta maaf ke Papi Joni, malu juga di situ ada
bang Buha senior yang banyak bantuin kami. Terus, temen-temen pada elus-elus
nanya kenapa. Pada membesarkan hati, disangka gara-gara si Ucil aku dibuat
nangis, padahal ga sama sekali hahaha (Cil, semoga kamu baca ini yah) :p
Beberapa hari kemudian, salah satu
teman kami ulang tahun. Namanya Wahid, biasa dipanggil Wahidun. Kita bikin
surprise party dadakan, itu pun dapet kue tengah malem ga tau dimana hahaha. Wahid
ini ceritanya dimarah-marahin sama senior angkatan 2009 lewat sms, karena dia
Chief Dakwaan satu-satunya di sejarah MCC, dia dimarahin karena salah buat
dakwaan. Terus dia udah berwajah pasrah dan kira-kira dia bilang gini “Iya
salahin saya aja bang, tapi jangan salahin anak-anak saya.” Wkwk.... daaaan
happy birthday Wahidun! Semua orang teriak dan Patia pun hadir membawa kue
untuk papi Chiefnya dengan lilin-lilin yang menyala, tapi sukses kan broh akhirnya
berkas yang kau buat :)
#Pertengahan waktu, ayo terus
semangat Asry!
Yey seleksi peran pun tiba, aku
datang telat gara-gara kelasnya lebih sore kelarnya dan aku belum mempersiapkan
bacaan ku pada saat itu untuk seleksi, tapi di kosan aku udah latihan baca kok,
tapi mau ga mau ke tempat fotokopian buat ngprint dan pada hari itu hari mulai
mendung gerimis huft. Sudah beres print, temen-temen sudah pada di briefing
sama former-former yang rata-rata kebanyakan angkatan ku. Trus, pada liatin aku
gara-gara aku telat, huft maafin jadi ga enak. Tapi semua berjalan lancar kok
alhamdulillah. Tiba saatnya pengumuman peran, prok-prok-prok satu-satu
disebutkan, tepuk tangan dan ucapan selamat menyelimuti suasana yang
menegangkan itu. Sampai lah pada pengumuman siapa yang menduduki meja majelis
hakim, pertama yang disebut hakim muda dulu. Wuih deg-degan bukan main, dan
disebutlah nama ku disitu. Alhamdulillah keinginan ku di kabulkan oleh Allah
SWT, dan disitu mulai terasa beban tanggung jawabnya. Nih pembagian peran
sidang penyisihan AKM VI:
1. Majelis
Hakim: Joko (Hakim Tua), Andi (Hakim Ketua), dan Aku (Hakim Muda);
2. Penasehat
Hukum/Pengacara: Wildan (PH I), Ulfah (PH II);
3. Penuntut
Umum/Jaksa: Ums (PU I), Agam (PU II);
4. Petugas
Kejaksaan: Ucil;
5. Terdakwa:
Oki;
6. Saksi Ahli:
Bella, Tori;
7. Saksi:
Wahid, Odi;
8. Double Agent
(Saksi & Ahli): Adam;
9. Juru Sumpah:
Papi Joni.
Kita move on nih dari pengumuman
peran, semua pada ngucapin selamat, kemudian diberikan wejengan dari para
senior dan former untuk tetap fokus dan jangan sampai ada iri dengki diantara
satu sama lain. Yah kalau boleh jujur, ada kebanggaan lebih jadi criminal
agent, tapi lebih bangga kalau kami semua bisa bersatu menjadi tim yang hebat
dan bisa bawa piala ke tanah pajajaran masih pada ga nyangka nih bisa
dapet peran ini itu, tapi kami kembali fokus pada pemberkasan.
Hari demi hari terlewati bersama.. kemudian,
salah satu teman kami kembali berulang tahun, dia salah satu anak di kelompok
pemberkasan hakim dan juga kawan satu meja aku, namanya Joko dari Jember
hahaha. Waktu itu surprise partynya aku dan dia dipanggil kebawah sama senior
yang juga jadi ibu hakim di perlombaan MCC sebelumnya, namanya Kak Fia. Kakak
cantik ini banyak banget bantu-bantuinnya hehe. Ketika kami sudah sampai di
lokasi, Kak Fia menanyai kami soal pasal-pasal terkait mengenai sistematika
persidangan yang aku pun belom sama sekali belajar. Joko waktu itu dihujani
banyak pertanyaan, dari pasal terkait persidangan, alur sidang... dan kita ga
bisa jawab, bisa sih tapi ga semua. Tapi kok aku bingung kenapa cuman Joko
doang yang dimarah-marahin, dan tiba-tiba Papi Joni manggil Joko dan nyuruh dia
keatas karena ayahnya Joko nelefon. Dari situ Joko nurut dan keatas, tiba-tiba
orang-orang pada nyanyi ngucapin happy birthday ke Joko, aku kaget kalau sesi
marah-marahnya Kak Fia itu bagian dari skema ngasih kejutan ke Joko doaaaaaang.
Hahaha sial abis! Btw, happy birthday Joko.. wish u very best of luck yah,
sukses terooooos!! (P.S: makasih teraktirannya Jok, wkwk kau mengerti dengan
keadaan perut temen-temen delegasi)
Sudah beres nih part of happy-nya,
kami kembali ngeberkas. Iya ngeberkas. Ga ada bosennya yah ngeberkas J dan
akhirnya tibalah saatnya H-0 ngeprint huaaaaaaa, hectic to the max! In my
perspective, aku merasa semua akan berjalan lancar, especially berkas penyidik,
ternyata engga. Waktu itu kita kembali begadang, dan karena aku ngantuk parah
aku ganti-gantian tidur ama Bella. Setengah sadar, Bella nanya soal surat, yah
karena aku setengah sadar aku baca itu surat salah tapi sudah ke print banyak
“Udah di bilangin jangan di print dulu kalau Ucil ga bangun!” aku marah-marah
karena kebawa suasana, aku capek, Bella rajin typo, Bella pun akhirnya emosi
balik. Aku bete, langsung tidur. Yah setelah kebangun hati ku kembali tenang,
aku minta maaf. Ternyata setelahnya Bella benar-benar melakukan kesalahan, biar
si Ucil ga ngambek kertasnya kami pake salah-salah melulu, aku pun nyuruh Bella
bawa kertas dosanya ke kosan alias taro di tas “Taro gih di tas biar ga
ketauan..” hahaha gila bener deh. Keesokan harinya semua berkas harus di print,
karena mau di jilid. Duh yah berkas penyidik ini ga pernah beres, masih saja
kurang, sudah dijilid pun masih saja ada yang salah, dan tetap kurang. Yah
untungnya Papi Joni punya trik khusus supaya kertas lembarannya bisa diselipin
rapi diantara halaman berkas yang sudah dijilid. Setelah beres semua, kami
mengadakan doa bersama bersama former dan anggota MCS. Suasana pada saat itu
khidmat dan penuh haru, aku nangis pada saat itu. Akhirnya selesai juga
pemberkasan, walaupun aku ikut bantuin dipertengahan, aku merasa masih banyak
kurang tapi aku selalu coba ikhlas dan berdoa. Semoga berkas kami jadi berkas
terbaik. Semua orang mendoakan tim dan berkas kami, semua menyentuh berkas kami
dengan doa masing-masing. Ya Allah, dengarkan doa kami. Atas usaha dan
perjuangan kami selama ini, semoga Engkau hadiahi kami berkas terbaik, amin.
Akhirnya berkas UNPAD untuk perlombaan AKM VI deberangkatkan oleh Ums, Bang Buha,
dan Naomi dengan kendaraan pribadi menuju kota Yogyakarta. Semoga selamat
hingga pulang. Kemudian, setelah acara selesai dan berkas sudah berangkat.
Dengan hati lega, Papi Joni menghadiahkan kami untuk istirahat 2 hari dirumah.
Aaaaaaaah akhirnyaaaaah, aku pun malam itu setelah makan sore bareng tim
langsung hubungin Aa buat jemput di kosan. Sesampainya dirumah, aku macam mayat
hidup. Kerjaannya tidur, sehari full aku tidur, pas bangun mesti balik latihan
lagi deh huhuhu.. ayo semangat, semangat latihan sidang dan pemberkasan sidang
final! Go fight win!
(taraaaaa, ini berkas kami yang akan mengguncang kampus Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. btw semua pada belom mandi, bangun tidur langsung nyusun berkas dan doa bersama.)
#Latihan sidang nih, harus lebih
semangat dan totalitas tampa batasssssss!
Sudah mulai mempersiapkan
perlengkapan tempur, seperti baju untuk nampil, perlengkapan di meja hakim
(buku Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, UU Hak Cipta, dan UU Rahasia Dagang),
sepatu pantofel, hingga jubah dan dasi hakim. Awal latihan aku kacau abis,
soalnya waktu nanya ke saksi, dan unsur putusan akhir intonasi baca ku ketus
banget (tidak menunjukan sebagai seorang ibu hakim yang bijaksanadan keibuan
hahaha), nah pas eksekusi alias komentar. Aku dimarahin sama Papi Joni karena
selain jelek, aku terbukti ga pernah nonton sidang-sidang MCC UNPAD sebelumnya
(pernah tapi sekali), maafin. Latihan sepanjang waktu, kami mulai latihan untuk
hari senin – jumaat pukul 16:00 WIB – 03:00 WIB / 04:00 WIB, kalau sabtu dan
minggu mulai latihan dari jam 11:00 WIB / 13:00 WIB – 02:00 WIB / 03.00 WIB. Terkadang
pernah sampai tidur di sekre karena menyelesaikan berkas final sama skrip
final. Kami awal latihan masih di sekre bersama, masih keterbatasan fasilitas,
karena sahabat kami Eishen yang merupakan Head Delegate di pertandingan MCC Soedarto
memiliki izin pinjam ruangan untuk latihan di Imam Bonjol, dan dia dengan
baiknya memberikan kepada kami yang membutuhkan ruangan sidang (thank you so
much Eishen!) akhirnya bisa latihan dengan tenang dan nyaman. Btw aku lebih
senang latihan di ruangan Imam Bonjol karena tidak di perbolehkan merokok di
dalam ruangan, sedangkan kalau diluar dari itu asap rokok semua berterbangan
dimana-mana, gila kebul abis TT___________TT
Latihan dengan giat, sebelum hari H
MCS hearing dan Public hearing, sebelum pemberangkatan memang hearing seperti
ini amat diwajibkan, selain mengetahui komentar orang-orang, kami belajar untuk
tidak demam panggung di tonton banyak orang. Selama latihan, aku sempat baper,
waktu itu aku capek sekali sama tim semeja ku, pasalnya tim semeja ku itu
cowo-cowo semua dan kalau cowo ga ada peka-pekanya, semua peralatan aku siapin,
aku mencoba membangun chemistry diantara kami, sempat juga hakim ketua aku
(Andi) sakit. Jadi gini, pada saat latihan, dia sakit demam, sudah diberi obat
penurun panas tapi panasnya ga turun-turun, dia sempat cerita kalau dia sudah
baikan tapi tiba-tiba panas, terus turun, tiba-tiba lemes maksimal. Yah udah
aku bisa nebak kalau dia kena gejala thypus dan aku menyarankan dia untuk ke
rumah sakit cek darah. Setelah itu sakitnya tambah parah, dia ga bisa nerusin
latihan karena badannya tak bisa menahan sakit yang dia derita, Joko akhirnya
nemenin Andi buat berobat dan ternyata benar dia terkena gejala thypus dan
mengharuskan dia untuk istirahat beberapa waktu dulu. Udah gitu, Tori dan Ucil
pun ikutan sakit, akhirnya kami tidak bisa latihan full team karena banyak yang
sakit. Cepat sembuh teman-teman ku.. sebari menunggu yang lain sehat, kami
akhirnya latihan sidang cut, jadi kami latihan skrip masing-masing, siapa tau
ada yang perlu diubah atau ditambah. Setiap pertemuan pasti aja ada yang
ditambahin dan ada yang di ubah, jadi ga fix satu skrip aja. Kadang juga sampai
habisin waktu sampai dini hari banget huffft. Lelah tapi kebersamanya terasa,
nah sampai karena dirasa sidang cut sudah cukup dan hakim ketua yang memimpin
sidang belum pulih, pada tanggal 10 Mei 2015 pada malam itu juga kami
dipulangkan lebih cepat, sangking cepatnya semua pada kaget. Kami dipulangkan
jam 10 malam waktu itu, karena seingat aku Wildan sebelumnya jatuh sakit. Papi Joni
ga mau yang sehat ikutan sakit, jadinya kami disuruh istirahat di kosan masing-masing.
Entah memang takdir yang ngasih jalan, malam itu juga aku ajakin si doi
skypean. Aku sih langsung jujur mau skypean rayain ultah dia yang ke-21 tahun
(yampun masih 21 tahun aja sih kita), tadinya aku ada niat buat beli kue
sepotong terus dikasih lilin, tapi apa daya, waktu tak ada. Aku ga sempat buat
kejutan selebih itu karena aku harus latihan dan datang on time (btw kalo telat
ada dendanya hahaha) dan itu buat aku sedih. Yah mau ga mau yang ada di kamar
kosan cuman perman cha-cha, yaudah sih aku cuman bisa ngasih itu, dari jauh
pula haha, tapi yang paling penting doa ku selalu mengalir walaupun ditengah
kesibukan ku untuk dia, dan selalu saling memberi kasih sayang walaupun jarak
misahin kita antara Bandung dengan Yogyakarta :’) kita ngobrol panjang lebar,
dari kegiatan masing-masing sampai hal yang ga penting. Dia obat penenang jiwa
(pret) tau tau udah jam 1 kita skypean, dan aku pamit mau bobo karena udah capek
banget.
Then, I ready to face it again. Aku
kangen nenteng-nenteng barang bawaan dari berkas yang seabrek, sepatu pantofel
buat nampil, kalender, map, kertas skrip, note book, laptop aaaaah pokoknya
banyak sumpah yah. Sudah berapa hari sakit pundak gara-gara bawaan yang tak
manusiawi ini hiks hiks. Karena latihan menguras waktu dan tenaga, di kosan pun
sudah mulai banyak PR, dari cuci baju, beresin kosan, mesti ngerjain tugas-tugas
seabreknya kampus, sampai akhirnya aku ga sempet buat nonton sidang MCC
sebelumnya. Karena ga latihan itulah, aku jadi stagnan disitu-situ aja. Puncak
lelahku pun mulai hadir, laper, sakit badan, mood yang lagi down banget, dan
pada saat itu aku baper maksimal, karena komentar seseorang yang aku tak sebut
namanya bilang ke aku kalau aku kurang usaha, aku yang kurang bagus diantara
semua, aku ga bisa atur kawan satu meja ku, disitu aku langsung nangis.
Tangisan itu aku persembahkan untuk kedua orang tua ku, karena aku merasa gagal
pada saat itu, aku selalu merasa kurang. Aku merasa sudah mati-matian berusaha,
tapi itu masih terlihat kurang di mata banyak orang, dan tekanan pun akhirnya
merasuki jiwa dan raga. Namun setelah itu aku semakin percaya dan yakin, bahwa
aku mampu. Bahwa aku bisa, aku berikan usaha dan tenaga ku untuk semuanya, aku
berikan sesuatu yang terbaik yang ku miliki, walaupun masih kurang, tapi aku
tetap mencoba :) tanpa kami
sadari waktu berjalan begitu cepatnya, masuklah hari dimana hearing MCS tiba,
ya yang hadir memang tidak banyak tapi itu cukup membuat kami semangat, dari
yang sebelumnya kami selalu memberikan penampilan yang kurang maksimal, dan
biarkanlah kami berdansa di lantai sidang kami (ini yang sering di wejangkan
banyak senior, biarlah kita mendalami peran masing-masing, jadilah sesuai peran
masing-masing, dan jangan pedulikan siapapun, cukup jadilah dirimu dengan peran
mu). Setelah selesai, mereka bangga dengan kami. Walaupun jangan berpuas dulu,
setidaknya ada rasa penghargaan untuk kami atas pencapaian berbulan-bulannya,
setidaknya kami tahu dimana titik terbaik kami. Terima kasih banyak untuk
seluruh senior yang ga bisa aku sebutin satu-satu hehe yang udah banyak
memberikan bantuan yang tak terhingga, support, makanan-makanan penyemangat
ngeberkas biar ga lapeeerr hehehe, draft data-data berkas MCC tahun lalu buat
dijadiin refrensi, dan semua yang kalian lakukan itu amat berarti untuk tim ini
teteh-teteh dan akang-akang ku tersayang, love u all!
Waktu yang paling ditunggu-tunggu nih, foto satu tim buat di pajang di baliho wkwkwk, gausah diceritain yah.. intinya waktu itu kami semua gila kamera :p
("P" for Papi Joni!!!! minus Wildan di foto)
Hari yang paling krusial yang selalu ada di benak kami
semua pun hadir, kira-kira selang tiga hari kami mengadakan Public Hearing, ya
yang hadir banyak banget. Hearing yang dilaksanakan bertepat di gedung Imam
Bonjol, kami satu tim nervous tapi kami bangga bahwa ternyata banyak yang
appreciate sama gladi resik kami hihihi. Sebelum hari penghabisan (cailah) kami
bentuk lingkaran, merangkul dan berpegang tangan erat. Kami berdoa dan saling
mengingatkan untuk tetap mendoakan seluruh kawan yang sedang menjalankan
perannya, selalu mensupport tiada hentinya satu sama lain, dan kalau ada
kekurangan tolong cepat diberitahukan, kalau bisa beri saran yang baik. Setelah
berdoa, kamu mulai dengan yel-yel, bukan yel-yel sih yah tapi semacam itu :p
kami menjalankan dengan sangat baik, tepuk tangan yang meriah (standing
applause malahan) itu membuat hati ini berdebar kencang, awalnya aku tegang,
tapi akhirnya aku menikmati peran ku sebagai hakim muda, aku bisa menenangkan
hakim ketua ku, dan aku bisa memandu waktu hingga mencapai golden time (nah
golden time ini antara 80 menit – 81:59 detik, kalau sudah masuk golden time
akan mendapatkan bonus 100 poin tiap empat juri, jadi totalnya 400 poin dan itu
bantu banget nilai tim). Aku juga bangga sama meja ku, aku bangga sama Andi
yang bisa memandu sidang ini dengan tenang dan bijaksana layaknya hakim, aku
bangga sama Joko yang bener-bener menghayati perannya jadi hakim tua yang
terlihat santai wkwkw. Aku bangga untuk semuaa, bangga banget! Nih penampakan kami di meja majelis hakim
(say cheese! foto ini di ambil sebelum mulai latihan sidang, cuman satu-satunya foto bertiga yang lengkap dengan atribute hakim.)
(muka kucel, jerawatan, kusam, mata panda, hitam, badan pegel-pegel, kurang istirahat, tapi tetep senyum, selalu bahagia, semangat, dan fokus.. itu kunci supaya bisa selalu kasih best perform.. yang paling penting sih jangan sampai lupa ibadah. **maaf narsis hahaha**)
Esok harinya kami dihadapkan
kembali sama MCS hearing dan Former Hearing, jadi former dari anggota tim AKM
sebelumnya menonton penampilan kami, tapi sayang.. waktu itu kami super sangat
lelah, jadi peforma kami kurang banget. Meja aku mati2an di kritik, tapi kritik
membangun kok, dan yah aku merasa kurang karena biasanya aku selalu ceria. But not
today, karena......... sebenarnya mamah sama abah mau dateng pas perlombaan
nanti, dan aku bahagia banget. Mamah sengaja dateng dari Bandung ke Jogja buat
nonton anaknya nampil dan hal ini yang bikin aku tambah semangat dilatihan, namun
tiba-tiba rencana itu batal, karena urusan sekolah adek yang ga bisa ditinggal.
Dan rasanya hancur banget, aku merasa dianak tirikan (hahaha lebay) dan itu
sedih banget, aku nangis sebelum berangkat latihan. Tapi nangisnya ku
tahan-tahan supaya ga ngebekas, tapi tetep aja keliatan yah dari tingkah lakuku
yang pengennya istirahat. Pengen udahan aja, sebegitunya kecewa tapi aku harus
ngasih semangat ke orang lain ah gilak! :( ternyata semua kawan di tim ini
memang lagi turun-turunnya alias capek berat, dan akhirnya ketua delegasi kami
pun mulai marah, bukan marah sih tapi ngasih tau “jangan berhenti sampai
disini, jangan pernah lelah, perjuangan masih panjang, semua orang capek jadi
jangan sampai menyia-nyiakan kesempatan ini. Kalau kalian ngerasa capek, yaudah
pulang aja.” Kira-kira seperti itulah yah, dan kami dikasih waktu rehat. Waktu ini
aku pake buat ngobrol sama tim semeja ku hihihi daaaaaaan aku pun bersimbah air
mata wkwkw (maklum cewek sendiri, jadi agak baper) daaaan setelah kembali ke
tempat kami semua ngumpul, kami langsung semangat, “woooooo ayo bawa pulang
bawa pulaaaang!” itu jadi kalimat penyemangat kami.. dan kami kembali ngeberkas
final dan di pulangkan lebih pagi yaitu jam 2 malam (huaaaa terima kasih Papi
Joniiiiiiiii)
P.S: Kalau dirinciin banyak juga
yang mau aku ceritain, semasa ngeberkas, sampai latihan sidang, sampai sesi
curhat mautnya, sampai becandaan-becandan di tim ini, kurang lebih aku rangkum
sampai sini, selebihnya ya konsumsi pribadi hehehe. Aku saranin, untuk
temen-temen fakultas hukum yang punya rencana buat ikutan lomba moot
court/peradilan semua, kuatkan niat dulu, minta restu sama orang tua, karena
buat aku ga hanya kamu yang bertanding, kamu harus memikirkan 18 orang lainnya, mungkin lebih, dan kamu harus care dan support, jangan mentingin keinginan mu sendiri, karena
setiap orang pun punya keinginannya masing-masing, dan yang paling penting
jangan lupa berdoa sama Allah yah, Allah yang nentuin jalan kita semua, walaupun
sudah usaha tetap doa jadi unsur utama dari suatu keberhasilan. Jangan lupa
juga minta doa restu keluarga, jangan lupa minum vitamin dan perbanyak
istirahat kalau ada waktu yaa dipake istirahat sebaik mungkin, biar ga sakit hehehe. Segini dulu ya,
nanti kita lanjut lagi. Aku ngantuk mau bobo hahaha, nite fellas, keep reading
yah! :*
** TO BE
CONTINUED **